Review dan Kutipan-kutipan dari Novel 1984

Salah satu buku yang dibeli adek gue di International Book Fair kemaren itu adalah.. 1984. Judul Bahasa Inggrisnya sih Nineteen Eighty Four. Ini terjemahan Bahasa Indonesianya. Berikut sinopsis belakang bukunya:

Sepanjang hidupnya, Winston berusaha menjadi warga negara yang baik dengan mematuhi setiap aturan Partai meski jauh di dalam hati dan pikirannya bersemayam antipati terhadap kediktatoran yang ada di negaranya. Walaupun begitu, Winston tidak berani melakukan perlawanan secara terbuka.
 
Tidak mengherankan, karena Polisi Pikiran, teleskrin, dan mikrofon tersembunyi membuat privasi hanya serupa fantasi. Bahkan, sejarah ditulis ulang sesuai kehendak Partai. Negara berkuasa mutlak atas rakyatnya. Yang berbeda atau bertentangan akan segera diuapkan.
 
1984 merupakan satire tajam, menyajikan gambaran tentang luluhnya kehidupan masyarakat totalitarian masa depan yang di dalamnya setiap gerak warga dipelajari, setiap kata ayang terucap disadap, dan setiap pemikiran dikendalikan. Hingga kini, 1984 merupakan karya penting Orwell yang mengantarkannya ke puncak kemasyuran.

Sampul

Ini buku 1984 gue. Sebenernya warna covernya putih bersih tapi karena debu dan lain-lain, biasalah, jadinya rada menggelap. Bahkan buku ini pernah gue taro di atas sampah rautan gue haha. Dan gue langsung menyesal tapi itu sudah terlanjur-_-

Sebenernya gue bingung kenapa nama penerjemahnya pake ditulis di depan. Tapi kemudian gue menyadari bahwa nerjemahin buku ini pasti susah banget. Ada kayak puisi atau lirik lagu gitu yang bisa dipertahanin rimanya. Udah gitu dia sering make kata-kata Bahasa Indonesia yang nggak gue sadari bahwa kata itu ada karena saking jarangnya dipake. Tapi justru kata-kata itu yang maknanya emang paling pas. Jadiii.. penerjemahnya emang keren banget!!
 
Di bagian atasnya keliatan masih ada penanda halaman yang nunjukin bagian-bagian yang gue suka, yang gue tulis di bagian bawah post ini.
 

Judul dan Latar Belakang

Kenapa buku ini judulnya 1984? Karena buku ini ditulis oleh George Orwell pada tahun 1949 sebagai ramalan dia soal masa depan di tahun 1984. Ini nggak terjadi sih, untungnya. Jadi di tahun ini ada tiga negara adidaya. Mereka mandiri gitu sih, soalnya karena bumi cuma terbagi jadi tiga negara, setiap negara pasti bisa menuhin kebutuhannya masing-masing. Ada negara Oceania (latar cerita ini), Eurasia, dan Eastasia. Dan mereka selalu saling berperang. Kenapa? Kita akan bahas nanti wkwk.

Partai dan Kaum Proletar

Di tahun 1984 ini di Oceania sistemnya satu partai. Cuma ada satu partai dan mereka berkuasa selamanya. Huruf depannya aja pake huruf kapital, ini menunjukkan bahwa kata “Partai” merujuk pada sesuatu yang spesifik (yomaan). Ada tiga kasta di masyarakat ini:
1) Anggota partai inti: Orang-orang tertentu, gue lupa jumlahnya ada berapa, Mereka kayak petinggi-petinggi Partai.
2) Anggota partai luar: Jumlahnya sekitar 2 juta kalo gak salah, terus mereka ya kayak semacem PNS gitudeh.
3) Kaum “prol”: Ini sebutan yang biasa dipake buat kaum proletar, rakyat jelata. Mereka nggak terlalu diperhatiin sama Partai. Mereka cuma sebagai obyek pemerintahan yang bisa diatur sesuka hati oleh Partai.
Slogan partai:
PERANG IALAH DAMAI
KEBEBASAN IALAH PERBUDAKAN
KEBODOHAN IALAH PERBUDAKAN

Teleskrin

Teleskrin itu dalam imajinasi gue adalah sebuah TV. Tapi bisa dua arah gitu. Kalo TV kita kan cuma satu arah, informasinya cuma dateng dari yang punya channel TV. Tapi, kalo dari teleskirn informasinya dua arah. Di teleskrinnya ada kamera gitu yang bisa (selalu) merekam gerak-gerik orang yang dipantau. Dan semua anggota Partai punya teleskrin. Ini untuk memantau dan mengontrol anggota-anggota Partai supaya mereka selalu dibawah kekuasaan Partai (you don’t say). Mayoritas kaum prol nggak punya teleskrin di rumah.

Mata-mata

Gue ngebayangin Mata-mata itu kayak Scout group gitu. Jadi ini anak-anak kecil yang udah dilatih buat jadi mata-mata (you don’t say) tapi mereka beroperasi dimana aja. Ya terutama di rumah  Jadi kan di sini orang menikah itu tujuannya cuma untuk melestarikan keturunan, supaya manusia nggak punah, nah orang tua ya gunanya untuk memberikan kehidupan yang layak (biasanya sih pas-pasan) buat anaknya. Selama di rumah, anak-anak Mata-mata ini tuh ya mata matain orang tuanya. Jadi kalo misalnya orang tuanya keliatan melakukan sesuatu sekecil apapun aja yang mencurigakan dan kelihatan melawan Partai, anak-anak ini bisa ngelaporin ke Polisi Pikiran. Kenapa mereka bisa sekejam itu? Ya kalo menurut gue itu bagian dari pendidikan dan lingkungan mereka lah ya.

Penguapan

Jadi di sinopsis buku ini di atas ada istilah “diuapkan”. Nah orang yang diuapkan itu artinya ya semacem dihilangkan gitudeh. Dia tiba-tiba menghilang dari kehidupan dan nggak pernah ada lagi dan nggak  ada sebelumnya. Soal nggak pernah ada lagi bisa dimengerti, tapi kalo nggak ada sebelumnya? Jadi orang ini bakalan dihapus dari sejarah gituloh. Kalo misalnya di kantor dia ada daftar nama pegawai, begitu si orang ini diuapkan, nama dia bakalan diilangin dari daftar nama itu.
Biasanya orang yang diuapin itu adalah orang yang berpotensi bahaya bagi Partai. Walaupun kelihatannya lagi biasa-biasa aja, kadang orang yang terlalu pinter bakal diuapin. Terus biasanya kejadiannya malem-malem pas orang ini lagi tidur. Dan kalo gak salah tempatnya di Kementerian Cinta Kasih.

Kementerian-kementerian

Di Oceania ada empat Kementerian, yaitu:
1) Kementerian Kebenaran yang mengurusi berita, hiburan, pendidikan dan seni
2) Kementerian Perdamaian yang mengurusi bidang perang
3) Kementerian Cinta Kasih yang mengurusi hukum dan ketertiban
4) Kementerian Tumpah Ruah yang mengurusi masalah perekonomian
Gue akan lebih banyak cerita tentang Kementerian Kebenaran karena di situ si Winston kerja. Kerjaan dia tuh untuk memperbaiki sejarah yang  salah”.

Newspeak

Newspeak itu bisa dianalogikan sebagai “Bahasa yang Disempurnakan”. Ini adalah bahasa baru gitu, dari bahasa Inggris sih. Newspeak diharapkan akan menggantikan Oldspeak kira-kira pada 2050. Newspeak ini kedengerannya emang rada konyol sih. Tapi tujuan dari dibikinnya Newspeak ini sebenernya serem banget menurut gue. Karena Partai menganggap bahwa pemikiran itu bergantung pada kata, makanya kata-kata dari Oldspeak banyak banget yang dibuang dan Newspeak itu sangat sangat harfiah maksudnya. Nggak ada lagi kata “ilmu” dan “demokrasi”, contohnya. Terus contoh dari kata-kata Newspeak itu ya biasanya kayak disingkat gitu. Kejahatan Pikiran suka disebut kejatkiran. Terus ada juga istilah goodthinkful, doublethink, ungood, goodwise, dan lain lain. Di belakang buku ini bahkan ada penjelasan mengenai Newspeak dan tata bahasanya itulah.

Kutipan-kutipan

Saking kerennya buku ini, ada banyak banget kata-kata keren yang gue tandain dan berniat untuk gue catet di suatu tempat suatu saat nanti. Sampe sekarang penandanya belom gue copot hehe. Nah ini kutipan-kutipan yang gue suka:
caution: it’s gonna be long
Tentang kaum prol:
“Kaum prol dan binatang bebas merdeka”
 
Kaum prol masih tetap berada pada kondisi demikian. Mereka tidak loyal terhadap suatu partai atau suatu negeri atau suatu gagasan, mereka loyal satu terhadap yang lain.

Jika perlu, mereka dapat disulut untuk mengamuk karena takut dan benci, tetapi kalau dibiarkan sendiri mereka dapat melupakan dalam masa yang panjang bahwa perang sedang berlangsung.
Tentang sejarah versi Partai:
“Kamu sadari bahwa masa silam, mulai dari kemarin, sudah sungguh-sungguh dihapus? Kalau masa silam itu masih bertahan, itu adalah dalam beberapa benda padat yang tanpa kata-kata sama sekali, seperti bongkah kaca di sana intu. Kita sudah tidak tahu apa-apa sama sekali tentang Revolusi dan tahun-tahun sebelum Revolusi.
Semua catatan sudah dimusnahkan atau dipalsukan, setiap buku sudah ditulis ulang, setiap gambar telah dilukis atau dicat ulang, setiap patung dan jalan dan bangunan diberi nama baru, setiap hari dan tanggal kejadian sudah diubah. Dan, proses itu terus berlangsung hari demi hari dan menit demi menit. Sejarah sudah berhenti. Tidak ada apa-apa lagi, kecuali suatu masa kini tanpa akhir yang di dalamnya Partai selalu benar.”
Tentang indoktrinasi Partai:
Pikir-ganda berarti daya untuk pada saat bersamaan memuat dua keyakinan yang bertentangan dalam pikiran, dan menerima kebenaran keduanya. Intelektual Partai mengerti ke arah manakah ingatannya harus ditujukan; dengan demikian dia mengerti bahwa dirinya bermain curang pada realitas; tetapi dengan menempuh pikir-ganda pulalah dia mampu memuaskan diri sendiri bahwa realitas tidak diperkosa.
 
Andai warga diperbolehkan berkontak dengan orang asing, dia akan mengetahui bahwa warga-warga asing itu adalah makhluk yang serupa saja dengannya dan bahwa sebagian terbesar dari apa yang pernah dikatakan kepadanya tentang orang asing adalah bohong.

“Semua pengakuan yang diucapkan di sini adalah benar. Kami menjadikannya benar.”
Tentang perang:
Ketika perang menjadi berkesinambungan dalam arti harfiah, ia juga menjadi tidak berbahaya lagi.
 
Suatu perdamaian yang sungguh-sungguh permanen akan sama saja dengan suatu perang yang permanen.
 
Sasaran perang itu bukan untuk menaklukkan atau mencegah penaklukan atas sautu wilayah, melainkan menjaga keutuhan dan ketangguhan struktur masyarakat.
 
Masalahnya ialah bagaimana menjaga jentera industri terus berputar tanpa meningkatkan kesejahteraan riil dunia. Barang harus diproduksi, tetapi tidak boleh didistribusi. Dan dalam praktik, satu-satunya cara mencapai hal itu ialah dengan perang yang terus-menerus.

“Kami akan taklukkan keduanya kalau itu menguntungkan bagi kami. Dan seandainya tidak, apa pengaruhnya? Kami dapat mengunci keduanya di luar eksistensi. Oceania adalah dunia.”
 
Ketiga adingara ini secara permanen berperang, dan hal ini telah berlangsung selama dua pulh lima tahun terakhir. Ini adalah perang dengan tujuan-tujuan terbatas antara dua petarung yang tidak mampu saling menghancurkan, tidak memiliki alasan material untuk bertarung dan tidak dipisahkan oleh perbedaan ideologis yang sejati.
 
Tentang kekuasaan:
Dalam jangka panjang, sebuah masyarakat hierarkis hanya mungkin jika ditegakkan di atas dasar kemiskinan dan kebodohan.

Karena hanya dengan merujukkan kontradiksi-kontradiksilah kekuasaan dapat dipertahankan hingga tak berbatas. Tidak ada cara lain yang dapat mematahkan daur purba. Jika kesetaraan manusia akan dihindari selama-lamanya, maka syarat mental yang harus dipenuhi ialah kegilaan yang terkendali.
“Kekuasaan itu kolektif. Individu memiliki kekuasaan hanya sebatas kalau dia bukan lagi individu”
“Kekuasaan ialah dalam menyakiti dan menghinakan. Kekuasaan ialah dalam merobek-robek pikiran manusia dan mempertautkannya lagi menjadi bentuk baru sesuai pilihanmu.”
 
Hanya ada empat jalan untuk meruntuhkan kekuasaan suatu kelompok pemerintahan. Ia dikalahkan oleh pihak luar, atau ia memerintah secara begitu tak efisien sehingga massa tergerak untuk memberontak, atau ia membiarkan tergalangnya suatu kelompok menengah yang kuat dan tak puas, atau ia kehilangan jati diri dan kemauan untuk memerintah.

Tentang realitas dan eksistensi:
“Yang mengandalikan masa kini mengendalikan masa depan: yang mengendalikan masa kini mengendalikan masa silam”
“Apakah masa silam mempunyai eksistensi konkret, di dalam ruang? Apakah, entah di mana, ada satu tempat, di satu dunia yang berupa benda-benda padat, yang di situ masa silam masih sedang berlangsung? Lalu di manakah masa silam itu ada, kalau memang ada?”
“Realitas itu letaknya di dalam batok kepala.”
“Segala sesuatu yang ada hanya mengada-ada melalui kesadaran menusia.”
“Tidak mungkin melihat realitas, kecuali melalui mata Partai.”
 
Tentang masyarakat:
Massa tidak pernah berontak dari dalam dirinya sendiri, dan mereka tidak pernah berontak semata-mata karena mereka tertindas.
 
Sejauh mereka tidak diperbolehkan mengetahui dan memiliki tolok ukur untuk perbandingan, mereka tidak akan pernah mempunyai kesadaran bahwa merek tertindas.
 
Tentang lain-lain:
Jika kau mencintai seseorang, ya, kau mencintainya, dan ketika kau tidak punya apapun lainnya untuk kau berikan kamu toh tetap memberinya cinta.

Buku-buku terbaik adalah yang mengatakan kepadamu hal-ha yang sudah kamu ketahui.

Itu bukanlah sekadar bahwa naluri seks menciptakan suatu dunianya sendiri yang di luar kendali Partai sehingga harus dihancurkan jika mungkin. Yang lebih penting ialah bahwa paceklik seks menimbulkan histeria, yang malah bagus karena dapat diubah menjadi demam-perang dan pemujaan pemimpin.
 
 
Yaa itulah semua kata-kata yang gue suka dari buku ini. Dan by the way, gue menempuh kesulitan besar loh sebelum publish post ini. Jadi entah kenapa tiba-tiba tulisan gue gak kesave sama Blogger. Akhirnya yaudah gue copy-paste ke Word, dimana Word gue itu adalah WPS Office. Abis gue reload, emang bener yang baru gue tulis pada ilang. Tapi pas gue copy dari Word spasinya tuh beda gitu. Nggak bisa misah. Jadinya harus gue spasiin satu-satu lagi. Ini sudah pernah terjadi sebelumnya di blog gue yang di wordpress. Jujur aja gue udah males proofread haha.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s