Hari ini aku mau berbagi tutorial bikin outer kimono yang aku suka banget! Aku nemu polanya dari website Fabrics Store. Mereka punya banyak pola-pola yang bagus, banyak yang gratis lagi. Di sini aku cuma pingin berbagi saja apa yang aku buat pakai salah satu pola mereka, sekalian juga mungkin menerjemahkan tutorialnya ke dalam bahasa Indonesia. Mereka ini jualan kain linen yang kelihatannya bagus bangett tapi sejauh ini aku belum mampu lol dan bahkan aku belum pernah beli kain baru untuk proyek-proyek menjahit aku. Makanya aku bikin ini pakai kain-kain batik yang sudah dipunyai mama aku sejak lama dan untuk ujung-ujungnya aku minta kain sisa dari nenek aku yang sudah lama sering menjahit macem-macem.
Jadi pertama, aku download pola yang judulnya Nino Open Jacket (sebelumnya namanya Hana Kimono, kayanya baru ganti). Dia berupa file PDF yang di dalamnya ada banyak ukurannya. Teruss aku juga baru tahu ini kalo ternyata di Adobe PDF itu bisa ada attachment yang berlapis-lapis. Jadi karena aku bikin cuma untuk diri aku sendiri, aku cuma nampilin ukuran yang aku butuhin, terus aku print dan aku gunting sesuai gambarnya supaya bisa langsung dijiplak ke bahan. Kalau kira-kira akan butuh semua ukuran, bisa saja print semuanya terus dijiplak pakai karbon. Aku juga baru tahu soal ini waktu belajar jahit.
Sebelum jiplak pola, kainnya aku gelar dulu. Kemungkinan ini sekitar 2 meteran yaa kainnya. Sisa cukup banyak juga sih sebenernya. Selain itu di ujung-ujungnya itu yang warna pinknya aku simpan untuk bikin kerah.
Di baju ini akan ada jahitan di tengah-tengah punggung. Dan karena ini bahan bermotif, aku akan coba sebisa mungkin untuk bikin motif di punggungnya itu selaras. Ini yang repot sih haha. Kalau bahannya polos kan gampang ya tinggal jiplak jiplak aja. Kalau bermotif begini repotnya jadi harus diperhatikan motifnya supaya nyambung. Meskipun begitu aku cuma nyambungin motif di tengah-tengah punggung dan di kantong depan karena menurut aku itu yang akan paling kelihatan.
Kantong kiri Kantong kanan Jahitan di punggung
Kalau mau nyambungin motif sebenarnya jadinya ngga bisa terlalu hemat bahan seperti kalau pakai bahan polos. Agak repot juga karena harus aku ingat lebar jahitannya berapa cm, dilipat, terus dicari di sebelah mana yang paling cocok? Habis itu baru dijiplak di sebelah bagian yang sudah digunting sebelumnya.
Sambil jiplak pola ke bahan, jangan lupa garis yang ada tulisan grain line itu dibuat sejajar dengan grain line. Apa ya terjemahannya? Aku gatau. Aku sendiri nonton dan baca banyak banget info soal yang mana grain line itu karena aku takut kebalik. Kalau grain linenya nggak bener, bisa-bisa bajunya akan sedikit mencong. Kalau sudah dijiplak, tinggal digunting. Jangan lupa potongan-potongan bahannya disimpan yang rapi karena kalau tercecer dan lupa ini bagian mana, aduh repot banget itu. Biasanya aku kelompokkan sama polanya. Jadi digabung pakai paperclip supaya ngga kemana-mana.
Setelah itu, kita mulai menjahit! Fabrics Store juga punya blog dan ada tutorial lengkapnya dalam Bahasa Inggris.
Pertama-tama, kita ambil dua potong bagian belakang. Seharusnya dua potongan ini merupakan cerminan satu sama lain. Jadi ya kalau dibandingkan horizontal dia akan simetris. Kita akan jahit di bagian yang lurus, ini akan jadi jahitan di tengah-tengah punggung. Di sini jarak jahitan ke ujung bahan cukup jauh karena jahitannya bakal ditutup dengan flat-felled seam. Aku suka banget sama jahitan ini karena hasil akhirnya rapi dan menutup ujung kain dengan cantik. Setelah selesai menutup jahitannya, bagian belakang sudah selesai.
Kedua, aku akan bikin bagian depannya. Diawali dengan bikin kantong. Kardigan ini punya dua kantong, di kiri dan kanan, dua-duanya ditempel saja di depan kardigannya. Sebelum menempel kantongnya, aku menutup ujung dari bahan dengan baby hem. Hasilnya hemnya kecil banget, nggak mengganjel, tapi tetap tertutup rapi. Setelah itu baru ditempel ke potongan bagian depan. Nempelnya setinggi apa itu dicocokin sama poin-poin yang ada di polanya dan ditempelnya sisi dalam baju dengan sisi luar kantong. Setelah dijahit bisa digunting sisanya yang panjang dan dibalik baru jadi deh kantongnya.
Setelah bagian depannya jadiiii kita bisa menyatukan kimononya! Jadi aku satuin sisi-sisi yang “benar” atau right sides jadi yang motifnya bagus gitu, yang kalau bajunya sudah jadi itu akan jadi sisi luar, mereka ditaro di dalam dan ditempel sama bagian depannya. Ditempel pakai jarum di pundak, lengan, dan bagian pinggir. Aku sendiri nyocokinnya mulai dari potongan leher karena menurut aku lebih gampang, dan sisanya dilurusin dan cocok sendiri. Nanti bagian depan tengahnya akan sedikit tumpang tindih dan bagian bawahnya berbeda antara depan dan belakang. Ini akan dibenerin nanti terakhir. Kalau sudah disatukan hasilnya jadi seperti di bawah ini.

Setelah jadi satu, jangan lupa untuk menutup ujung kain dengan zigzag atau diobras. Untungnya mesin jahit aku ada jenis jahitan overlock jadi semacam diobras bohong-bohongan haha. Pasti nggak sekuat diobras beneran tapi males lah kalau harus ke tukang jahit untuk ngobras jaitan.
Habis itu aku bikin kerahnya. Jadi aku manfaatin ujung-ujung kain batiknya yang warna pink karena memang cocok. Kadang di beberapa kain batik ujungnya kurang bagus jadi pernah aku buang tapi di sini menurut aku desainnya cukup bagus. Jadi bagian pinknya ini sudah dipotong mengikuti pola kerah, ada dua persegi panjang. Jadi dua persegi panjang ini aku satukan di sisi yang pendeknya, jadi satu persegi panjang yang panjang sekali hahaha terus kedua sisi yang lebarnya dilipat ke dalam dan disetrika supaya keras dan rapi.
Setelah itu tinggal dipasang ke bajunya. Aku mulai dari tengah belakang, disamain sama jahitan yang di tengah punggung supaya rapi. Setelah itu ditempel sedikit-sedikit pakai jarum pentul sampai membentuk kerah.

Foto di atas itu kalau dizoom akan kelihatan banyak banget jarum pentul haha dan jahitan kerahnya ada di tengah-tengah belakang. Setelah itu baru aku jahit mulai dari tengah juga supaya rapi karena kalau dari ujung ke ujung aku takutnya bergeser. Dan kebetulan aku memang selalu kesusahan sih sama bagian ini. Nggak tau kenapa, aku nggak pernah rapi ngejahitnya pasti ada yang lewat keluar-keluar dari kerah jadi kalau dilihat dari dekat kurang rapi huhu.

Habis itu ujung-ujung kerah yang panjang aku rapihin dan dijahit ke hem bawah. Terus kan sekarang belakangnya masih panjang nih, jadi dilipat ke dalam dua kali, terus dijahit sekalian sama bagian depannya. Jadinya mulai dari samping kerah, muter ke belakang, terus sampai ke kerah lagi sehingga bagian bawahnya lurus dan semuanya tertutup jahitan.

Setelah bagian bawahnya dijahit sebenarnya kardigannya sudah jadi, sih. Tapi aku sendiri pingin nambahin sesuatu di ujung-ujung lengannya. Jadi aku bikin kain panjang pakai kain sisa yang warnanya cocok, terus dijahit ke ujung lengannya. Menurut aku ini bikin keseluruhan kardigannya lebih kohesif karena nyambung gitu dari warna kerah ke lengannya. Setelah ituuu kardigannya sudah selesai!! Aku senang sekali.
Proyek ini adalah mungkin ketiga kalinya aku menjahit mengikuti pola dan kedua kalinya mengikuti pola kardigan ini. Waktu pertama kali menurut aku kardigannya terlalu pendek dan lengannya juga cingkrang jadi sengaja aku tambah sekitar 5-6 cm di hem bawahnya dan lengannya jadi sekarang panjangnya pas di aku. Kalau dibandingkan sama kardigan merah yang aku bikin pertama kali akan kelihatan yang ungu ini sedikit lebih panjang.
Dilihat dari depan Dilihat dari belakang Ini kardigan yang pertama aku buat dari pola yang sama
Sebenarnya yang paling aku suka dari kardigan ini adalah kantongnya yang lebar banget!!! Bisa buat naro tangan, hape, kertas, apapun lah. Dan dia lebar di depan jadi bisa menutup badan tanpa perlu dikancing atau dirisleting dan bisa dipakai dan dilepas dengan cepat. Menurut aku desain seperti ini bikin dia jadi bisa dipakai untuk kegiatan formal maupun informal. Kalau aku pakai celana rapi dan kemeja tentu akan terlihat rapi, tapi bisa juga dipakai dengan celana tidur dan menurut aku cocok-cocok saja untuk ke warung atau main ke rumah teman.
Meskipun kardigan ungu ini udah kedua kalinya aku menjahit dari pola yang sama, aku masih mengalami beberapa kesulitan sih. Di kerah dan di lengan yang paling jelas. Kalau dilihat dari dekat sebenarnya ada yang jahitannya ngga lurus haha apalagi di lengannya itu dijahit pakai tangan karena aku masih bingung gimana caranya ngejahit sesuatu yang kecil pakai mesin.
Lengannya berantakan banget Jahitan kerahnya nggak lurus
Meskipun ada kesulitan-kesulitan di atas, aku tetap bangga sih sama hasilnya. Dilihat dari jauh cukup rapi dan siapa juga sih yang bakal merhatiin jahitan di baju aku dari dekat? Dan kedua baju ini juga cukup sering aku pakai kemana-mana sebagai outer. Setelah ini aku pingin banget nyoba lagi pola-pola lainnya dari Fabrics Store karena mereka memang punya banyak yang menarik. Selanjutnya pingin banget nyobain bikin kemeja.
1 Comment