Pengalaman Menggunakan Menstrual Cup

Menstrual Cup adalah sebuah produk yang bisa dipakai untuk menangkap darah saat menstruasi dan bisa menjadi alternatif dari pembalut. Sepertinya terjemahan Bahasa Indonesia yang sering digunakan adalah cawan menstruasi tapi aku sendiri lebih familiar dengan istilah menstrual cup sementara aku sendiri suka menyingkat jadi menscup karna panjang juga kan sebenernya namanya. Aku sudah lama banget ingin menulis soal pengalaman aku menggunakan menstrual cup supaya bisa bermanfaat bagi orang-orang lain yang pingin mencoba.

Aku sudah menggunakan menstrual cupku selama lebih dari satu tahun sekarang, hampir dua tahun malah. Aku mulai pakai sekitar bulan Januari 2019. Menscup yang aku pakai mereknya Organicup, dia adalah merek yang berasal dari Denmark. Alasan aku memilih merek ini simpel sih, yaitu karena mereka yang paling mudah didapat di sini. Organicup punya beberapa reseller resmi di Indonesia, bahkan bisa dicek di website Organicup. Sementara merek-merek lainnya susah didapat di sini. Kalau ada pun, harganya mahal banget mungkin yang jual ngambil keuntungan banyak lol idk. Kaya Divacup dan Saaltcup, kalau dicari di Shopee atau Tokopedia sebenarnya ada, tapi harganya bisa 700ribuan sementara harga aslinya paling 400ribuan kalau dirupiahkan. Sementara aku beli Organicup seharga 390ribuan waktu itu.

Why

Aku memilih untuk mencoba menscup karena aku pingin mengurangi sampah pembalut yang aku hasilkan. Kepikiran nggak sih, misalnya aku mens selama lima hari dan dalam sehari aku pakai pembalut tiga biji rata-rata, berapa banyak sampah yang muncul? Aku sudah lama kepikiran seperti ini sebenarnya dan sempet tertarik untuk nyoba juga pembalut kain karena kan konsepnya nggak jauh beda sama pembalut biasa, tapi kadang-kadang aku masih ngerasa kayanya pakai pembalut kain bakal jauh lebih repot, jadinya aku nggak jadi-jadi nyoba pembalut kain. Sekarang sih aku punya satu pembalut kain yang suka aku pakai kadang-kadang, mungkin suatu saat nanti ini bisa diomongin di blog post yang lain.

Yang benar-benar membuat aku terdorong untuk “ayo beli sekarang!!” adalah story instagram dari salah satu influencer yang aku sudah lupa siapa lol dan blog post ini dari Astri Puji Lestari. Aku belinya dari toko Sustaination di Shopee. Aku sudah lupa aku dapat info dari mana kalo dia jual menscup haha yang jelas waktu itu paling murah, mereknya sudah terkenal dan terdaftar di FDA, dan sumber pengirimannya dekat.

Pemakaian

Cara pemakaian menscup secara teori sebenarnya cukup sederhana, yaitu tinggal dimasukkan ke dalam lubang vagina, mirip dengan tampon. Tapi berbeda dengan tampon yang bersifat menyerap, menscup hanya menampung atau menangkap darah yang jatuh dari atas. Aku sendiri belum pernah nyoba tampon sih, dan ga ada keinginan juga. Ini hanya perbandingan ya bahwa tampon itu menyerap, mirip pembalut kan, bahannya semacam kapas gitu, sementara menscup terbuat dari silikon atau karet sehingga gampang dibersihkan.

Menscup dimasukkan ke dalam lubang vagina dengan cara dilipat. Jadi bentuknya saat terbuka seperti cawan dan cukup besar makanya harus dilipat. Ada berbagai cara untuk melipatnya, beberapa yang populer adalah C fold, 7 fold, dan punch down fold. Ada banyak lagi yang lain-lainnya, tapi yang pernah aku coba cuma 3 di atas dan sejauh ini yang paling berhasil adalah 7 fold. Setelah dilipat, ditahan terus sampai masuk seluruhnya atau sampai mentok, terus dilepas dan dibuka di dalam. Setiap orang panjang vaginanya berbeda-beda, ada yang tinggi dan rendah, setiap orang akan punya pengalaman yang berbeda-beda.

Keunggulan dari menscup menurut aku ada banyak, kalau sudah biasa memasukkan dan mengeluarkannya, waktu yang dimakan sebenarnya sedikit sekali. Kalau biasa menggunakan pembalut sekali pakai dan mencucinya, pasti makan waktu kan? Aku juga biasanya mencuci pembalut dan menggunakan menscup jadi jauh lebih cepat. Keunggulan lain adalah menscup tahan digunakan hingga 12 jam. Berbeda dengan pembalut sekali pakai yang harus diganti setiap 6 jam sekali (bahkan lebih sering kalau darahnya banyak) menscup memiliki kapasitas yang sangat tinggi. Biasanya memang saat hari pertama dan kedua mens aku harus mencuci menscup aku setelah 6 – 8 jam. Kalau dipakai tidur juga nyaman banget, nggak kaya pakai pembalut malam yang seperti popok dan pagi-pagi berasa basah.

Proses pencucian menscup ketika di tengah-tengah pemakaian juga sederhana. Pertama, keluarkan menscupnya. Masukkan satu atau dua jari untuk menekan bagian bawah menscup supaya bisa ditarik keluar dengan mudah. Menscup bisa bertahan tetap di dalam karena adanya suction atau sedotan yang dihasilkan dari sedotan cup terhadap bagian dalam vagina. Setelah keluar, darahnya aku tuang ke dalam kloset, lalu aku cuci cupnya pakai air, terus dimasukin lagi deh. Kalau sudah biasa ini akan cepat banget sih. Tapi jangan lupa untuk pakai air bersih ya, biasanya aku bawa sedikit air minum ke dalam kamar mandi untuk membilas cupnya sebelum dimasukkan lagi.

Ada orang yang mencuci menscup dengan sabun, aku sih tidak karena sebenarnya pakai air saja sudah cukup. Tapi kalau mau pakai sabun diperhatikan juga bahwa sabunnya cocok untuk cupnya. Di panduan kebersihan di website Organicup, disarankan untuk pakai sabun yang tidak berparfum dan gentle supaya nggak menyebabkan iritasi ke badan kita dan juga supaya nggak merusak cupnya itu sendiri. Biasanya kalau lagi pingin nyuci pakai sabun, aku pakai sabun muka aku yang memang nggak berparfum. Menscup baru akan disterilkan dengan cara direbus setelah selesai menstruasi.

Perawatan

Perawatan menscup sangat mudah. Setelah selesai menstruasi, biasanya aku cuci dengan air dan sabun muka aku yang kebetulan tidak berparfum untuk disimpan lagi. Di antara dua siklus menstruasi, aku akan merebus menscup aku. Di website Organicup, sarannya adalah direbus selama 3-5 menit di antara menstruasi. Jadi hanya sebulan sekali saja direbusnya. Biasanya ya sambil aku tongkrongin sih di depan kompor karena jangan sampai si menscupnya ini jatuh ke bagian bawah panci, nanti bisa gosong. Tapi aku juga berusaha sebisa mungkin untuk merendam dia di air mendidih karena kalau nggak ditekan terus bisa-bisa dia malah mengambang ke atas. Biasanya aku pasang timer dan aku liatin terus hahaha.

A menstrual cup being boiled inside a glass of water

Untungnya di rumah ada gelas stainless steel yang bisa dipake di atas kompor. Aku senengnya pake wadah yang sekecil mugkin supaya nggak boros air cuma untuk ngerebus menscup yang kecil banget.

Di luar waktu dipakai, perawatan menscup hanya direbus saja dan disimpan di kantong bawaannya. Biasanya menscup datang dalam kantong katun yang breathable, katanya sih supaya nggak berjamur atau cepat rusak atau apa aku ga begitu paham juga ya jadinya aku simpan di dalam situ kalau lagi nggak dipakai.

Ohiya, karena menscup bersentuhan langsung dengan darah, lama-kelamaan dia akan bernoda. Biasanya jadi agak sedikit kecoklatan. Untuk menghilangkan noda ini, ada beberapa cara. Bisa dengan direndam di dalam cairan Hidrogen Peroksida 3% selama semalaman. Aku sendiri pernah ngerendam dan memang bekerja dengan baik sekali, cup aku yang sudah bernoda jadi seperti baru lagi!

A menstrual cup being held by a handA menstrual cup being held by a hand
Menstrual cup aku setelah setahun pemakaian, sebelum dan sesudah direndam hidrogen peroksida 3%

Selain direndam di hidrogen peroksida, bisa juga dijemur di bawah matahari selama seharian. Aku pernah coba juga dan karena susah ya dapet sinar matahari yang lama jadi harus aku jemur selama dua hari tapi ternyata dia juga bekerja cukup baik, nodanya menghilang cukup banyak.

Bagaimana pendapat aku

Kelebihan

Ada banyak banget kelebihan menstrual cup yang kemudian bikin aku seneng banget dan ngelanjutin terus pakai ini. Intinya sih adalah poin-poin di bawah ini:

  • Kapasitas tinggi, jadi bisa dipakai lebih lama
  • Nyaman, basically nggak berasa sama sekali
  • Ramah lingkungan
  • Mudah perawatannya

Dari sisi kapasitas, satu buah menstrual cup biasanya kapasitasnya sekitar 15-40 ml. Saat pertama pakai, akan kelihatan banget bedanya dibandingan dengan saat pakai pembalut. Kalau pakai pembalut kan darah sedikit juga akan kelihatan banyak karena dia akan tersebar di atas pembalutnya, tapi kalau pakai menstrual cup semuanya akan tertampung di dalam satu cawan dan aku jadi sadar oh ternyata darahnya cuma segini ya. Satu menscup yang kecil itu bisa menampung darah banyakkk banget. Dan kapasitas yang banyak inilah yang bikin dia bisa bertahan dipakai lama, nggak perlu sering-sering dicuci.

Menstrual cup jauh lebih nyaman daripada pakai pembalut. Setelah pakai menscup cukup lama, aku jadi sadar kalau pakai pembalut itu aku duduk di atas darah jadi berasa lebih jorok. Udah gitu, kan sebenarnya kalau darahnya sudah banyak itu terasa di kulit. Sementara kalau pakai menscup, darahnya nggak keluar dari badan sama sekali sehingga nggak ada perasaan-perasaan kaya ada yang keluar dari badan, nggak ada becek-becek di celana, nggak ada gatel-gatel karena pembalut, dan nggak ada rasa tebal karena pembalut. Pakai menscup nyaman banget karena kalau sudah di dalam dengan sempurna, aku nggak akan merasakan apa-apa dan bisa aku lupakan sampai berjam-jam kemudian.

Dari sisi lingkungan jelas banget lah ya, satu menscup bisa dipakai hingga 10 tahun. Dibandingkan dengan pembalut yang hanya bertahan sekitar 6-8 jam, tentu pakai menstrual cup jauh lebih ramah lingkungan. Nggak ada sampah plastik pembungkus, sampah pembalut yang harus dibuang setiap hari, apalagi kalau membuang pembalutnya pakai plastik lagi. Itukan sampah lagi.

Dari sisi perawatan ini terutama kalau dibandingkan dengan pembalut kain ya, kalau pakai pembalut kain aku harus rajin mencuci dan merendam dan menjemur, sementara pakai menstrual cup tinggal dibilas air dan direbus sebulan sekali. Kalau mau bisa direndam hidrogen peroksida beberapa bulan sekali. Bahkan dibandingkan dengan pembalut sekali pakai, menurut aku menscup lebih mudah perawatannya. Banyak kan, di antara kita, yang suka mencuci pembalutnya? Alasannya bermacam-macam, ada yang karena budaya, kepercayaan, takut digigit kucing, takut bau amis, dan lain-lain. Aku juga suka nyuci pembalut kalau di rumah. Buat aku nih, melepas pembalut, masang pembalut baru di celana, kemudian nyuci pembalut, membungkus, membuang, itu jauh lebih repot daripada hanya mengeluarkan, membilas, dan memasukkan lagi sebuah menstrual cup. Jauh lebih sedikit juga waktu yang dihabiskan.

Kekurangan

Ringkasannya:

  • Harus belajar dan membiasakan
  • Harganya cukup mahal dan belum tentu cocok
  • Harus nyaman dengan menyentuh vagina dan darah

Memang, yang paling menakutkan dari menstrual cup adalah cara pemakaiannya. Apalagi kalau belum pernah pakai apapun yang dimasukkan ke dalam vagina. Mana menscup terlihat besar dan lebar kan? Memang ada learning curve yang harus dilewati sampai aku jadi nyaman pakai menscup. Makanya dari waktu awal menscupnya sampai, aku butuh waktu tiga bulan sampai bisa masuk, dan baru pada hari ketiga aku bisa pakai dengan nyaman. Dan selama beberapa bulan pertama itu aku masih eksperimen dengan berbagai lipatan-lipatan untuk cari lipatan mana yang paling nyaman. Sekarang aku pribadi senang pakai 7 fold, menurut aku nyaman dimasukkan dan nyaman dibukanya. Selain memasukkan, ada juga orang yang bermasalah dengan mengeluarkan menscupnya. Di internet suka ada saja orang yang kesulitan mengeluarkan menscupnya apalagi setelah bangun tidur, jadi mereka harus menunggu beberapa jam sampai cupnya turun dan bisa diambil. Aku akuin, ini memang bikin aku juga cukup waswas sebelum memutuskan nyoba. Tapi aku pribadi malah ga ada kesulitan sama sekali waktu nyabutnya. Jadi ya memang untuk setiap orang tantangannya beda-beda sih.

Menscup juga harganya cukup mahal. Merek Organicup yang aku punya harganya sekitar 400 ribu, bandingkan dengan sebungkus pembalut yang paling harganya 15 ribu. Makanya sebenarnya menstrual cup ini bisa dilihat sebagai investasi, karena selama beberapa tahun ke depan nggak perlu beli produk menstruasi lagi. Tentu saja sekarang aku masih punya pembalut di rumah untuk jaga-jaga saja kalau suatu saat misalnya aku lagi malas pakai menscup, atau menscupnya jatuh ke dalam kloset, atau malah amit-amit hilang. Tapi jarang banget aku pakai pembalut jadinya, paling satu pembalut dalam dua bulan sekali.

Selain itu, setelah beli menscup, ada kemungkinan bahwa menscup yang dibeli kurang cocok sama kita. Aku juga baru tahu kemungkinan ini setelah aku beli punya aku karena setelah itu baru aku baca-baca banyak. Jadi ada menstrual cup yang panjang, pendek, keras, lembek, untungnya sih Organicup berada di tengah-tengah jadi nggak terlalu keras atau lembek menurut tabel ini dari PACII. Dan untungnya lagi adalah Organicup cocok banget di aku. Bagusnya juga kayanya memang Organicup cocok untuk banyak orang, kaya yang bisa dilihat di review-review di internet. Menurut aku bagus sih dia untuk jadi menscup pertama. Setelah dipakai beberapa tahun dan merasa butuh yang lebih keras misalnya, baru aku akan beli yang lain.

Yang terakhir adalah pakai menstrual cup mengharuskan kita menyentuh vagina dan darah. Saat pakai menscup, kita harus nyaman dengan memasukkan jari kita ke dalam vagina, kita harus tahu lubangnya di mana, arahnya kemana, dan memasukkannya harus pakai tenaga sekeras apa. Memang awalnya kurang nyaman, aku sendiri agak merasa mual waktu awal-awal. Tapi setelah sudah biasa nggak ada masalah. . Sebenarnya sih kalau sudah biasa mencuci pembalut, harusnya nggak terlalu geli dong sama darah? Apalagi aku tahu ada orang di luar sana yang mencuci pembalutnya benar-benar sampai dikucek-kucek dan disabunin. Harusnya sudah nyaman dong ya bersentuhan sama darah. Yang bisa jadi masalah sebenarnya kalau nggak sengaja numpahin isinya ke lantai sih hahaha jorok banget memang. Tapi kalau hati-hati harusnya ngga masalah, tinggal dituang saja ke dalam kloset terus disiram. Nggak sejorok itu kok.

Sumber bacaan lain

Di bawah ini aku akan kasih link sumber bacaan lain yang bermanfaat banget buat aku waktu belajar pakai menstrual cup, bahkan sampai sekarang juga masih sering aku buka untuk liat tips-tips lainnya.

  • Putacupinit – website tentang menstrual cup dan menstrual disk yang berguna banget. Di dalamnya banyak artikel tentang penggunaan menscup. Berbagai cara pemakaian, lipatan-lipatan menstrual cup, pencucian, FAQ, dan perbandingan antara menscup-menscup di luar sana.
  • Periodnirvana – mirip sih sama PACII. Artikel tips-tips memakai menstrual cup.
  • http://caringpanda.com/insert-menstrual-cup-virgin/ – artikel ini bagus banget untuk membantu orang-orang yang belum berpengalaman. Mulai dari bagaimana bisa nyaman dengan organ-organ kita yang di bawah.
  • Subreddit r/menstrualcups. Aku seneng banget browsing-browsing di sini untuk liat tips dari orang-orang. Kadang suka ada yang menemukan cara baru untuk bikin menscup lebih nyaman, bagaimana cara bersihin menscup yang paling gampang, dan lain lain. Selain itu bagi yang punya pertanyaan bisa banget nanya-nanya di sini.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s