Anne’s House of Dreams adalah buku ke enam dalam seri Anne of Green Gables. Buku ini menceritakan kehidupan awal pernikahan Anne dengan Gilbert Blythe. Buku ini bisa diringkas sebagai “tahun-tahun Anne dan Gilbert tinggal di House of Dreams”. Judul House of Dreams diambil dari nama rumah tempat tinggal mereka. Di buku sebelumnya, Anne of Windy Willows, Anne menjabat sebagai kepala sekolah di kota Summerside sembari menunggu Gilbert kuliah kedokteran. Selama tiga tahun, Anne dan Gilbert menjalani hubungan mereka dari jarak jauh, saling berkirim surat, dan hanya bertemu saat liburan sekolah. Tapi setelah Gilbert lulus, akhirnya mereka bisa menikah dan hidup bersama.
Buku Anne’s House of Dreams diawali dengan pernikahan Anne dan Gilbert. Sesuatu yang menarik perhatianku, sekarang kan biasanya upacara atau resepsi pernikahan itu lebih ke arah simbolis, ya, jadi banyak orang yang setelah selesai pernikahan kemudian pulang lagi ke rumah orang tuanya, menginap di sana beberapa hari, baru kemudian pindah ke rumah baru bersama pasangan. Jadi tidak ada perubahan drastis yang tiba-tiba terjadi pada saat pernikahan. Di buku ini, pada pesta pernikahan mereka, Anne dan Gilbert langsung pergi menuju rumah baru mereka diiringi lemparan beras. Kalau nonton di film-film juga aku pikir ini pasti hanya simbolis, atau mungkin mereka hanya akan pergi bulan madu, tapi di sini mereka berdua langsung menuju rumah baru mereka.
Setelah lulus dari sekolah kedokteran, Gilbert mendapat pekerjaan sebagai dokter di Desa Glen St. Mary yang berjarak 60 mil dari Avonlea. Tapi Anne dan Gilbert akan tinggal sedikit di luar desa tersebut, yaitu di Four Winds yang merupakan desa kecil dengan sebuah pelabuhan dan mercusuar. Four Winds dan Glen St. Mary dipisahkan oleh perairan sehingga mereka bisa ke sana menggunakan perahu kecuali ingin memutar jauh lewat jalan darat.
Buku ini berisi kejadian dan peristiwa sehari-hari, seperti buku-buku yang lain. Ia juga bisa dibilang slow paced dan mencakup waktu bertahun-tahun. Aku sendiri tidak bisa memperkirakan buku ini mencakup berapa tahun, tapi perkiraanku adalah antara 3-6 tahun. Buku ini menceritakan pengalaman Anne selama tinggal di House of Dreams. Di sini ia mengenal banyak teman baru, seperti Captain Jim, Miss Cornelia Bryant, dan Leslie Moore.
Captain Jim adalah penjaga mercusuar Four Winds yang sudah sangat tua. Ia tinggal sendiri di dalam mercusuar dan menghabiskan banyak waktunya di sana. Meskipun begitu, masa lalu Captain Jim sangat berwarna. Ia dulunya merupakan pelaut dan pernah mengunjungi banyak tempat di dunia.
Miss Cornelia Bryant adalah seorang wanita paruh baya yang tidak pernah menikah. Orang-orang sekitarnya sering menggambarkannya sebagai pembenci pria karena begitu mendengar cerita buruk tentang pria mana pun, Cornelia akan berkata “memang laki-laki seperti itu”. Tapi di akhir buku akhirnya ia menikah dengan seorang pria yang sebaya dengannya. Aku awalnya takut Cornelia akan digambarkan seperti “feminazi” yang berlebihan, membenci semua laki-laki, dan pesimis dalam hidup. Tapi aku senang karena meskipun mungkin ada beberapa pandangan Cornelia yang cukup berbeda untuk masanya (seperti laki-laki hanya akan membuat masalah, seharusnya perempuan saja yang jadi pemimpin segalanya), ia juga memiliki banyak opini yang bagus dan dihargai oleh teman-temannya. Ia juga merupakan orang yang penyayang dan meskipun tidak memiliki anak sendiri, Cornelia tidak pernah berhenti menjahit baju baru untuk anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Captain Jim dan Miss Cornelia Bryant adalah dua tokoh yang usianya cukup lebih tua daripada Anne, apalagi Captain Jim. Pada Leslie Moore lah Anne menemukan teman sebaya yang tinggal dekat dengannya. Anne dan Gilbert hanya memiliki satu tetangga di Four Winds karena letak rumah mereka cukup terpencil. Rumah Leslie Moore sangat dekat dengan Anne, bahkan Anne bisa melihatnya dari jendela rumahnya sendiri. Pertama kali Anne melihat Leslie, Anne menganggap Leslie berparas sangat cantik sehingga Anne bertanya-tanya siapa orang itu.
But it was the girl’s beauty which made Anne give a little gasp – a beauty so marked that it must have attracted attention anywhere. She was hatless, but heavy braids of burnished hair, the hue of ripe wheat, were twisted about her head like a coronet; her eyes were blue and star-like; her figure, in its plain print gown, was magnificent; and her lips were as crimson as the bunch of blood-red poppies she wore at her belt.
Anne Shirley on Leslie Moore
Anne sangat terpesona pada kecantikan Leslie Moore tapi ia merasa Leslie memiliki rasa tidak suka pada Anne, maka, Anne yang sangat senang berteman dan ingin semua orang menyukainya, berusaha mencari tahu alasannya. Kemudian Miss Cornelia Bryant memberitahu Anne bahwa Leslie memiliki masa lalu yang sangat kelam. Ia memang cantik dan lahir di keluarga yang cukup bahagia. Ia juga dikenal sebagai anak yang pintar dan memiliki banyak potensial. Tapi waktu kecil ia tidak sengaja menyaksikan adiknya terlindas roda kereta kuda dan langsung mati begitu saja. Beberapa tahun kemudian, ayah Leslie memutuskan bunuh diri dan Leslielah yang menemukan jasadnya masih menggantung dari langit-langit.
Sejak saat itu semangat hidup Leslie mulai berkurang tapi ia masih bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya. Sayang sekali saat itu keluarganya yang tinggal terdiri dari Leslie dan ibunya, Rose, terjerat hutang. Tidak ada lagi pilihan bagi Leslie selain menikahi anak yang mengutangi mereka. Kecantikan dan kepintaran Leslie sudah menjadi buah bibir sehingga ada banyak orang yang ingin menikahi Leslie sehingga semua warga menyayangkan nasib Leslie yang akhirnya harus menikah dengan Dick Moore karena ia terkenal sebagai pemabuk desa. Selama bertahun-tahun Leslie hidup sebagai istri Dick sampai suatu hari Dick memutuskan untuk pergi melaut keliling dunia. Leslie tidak malu mengakui bahwa hari-hari tanpa Dick adalah hari-hari yang membuatnya bahagia.
He was a big, handsome fellow, with a little ugly soul. He was always wanting something till he got it, and then he stopped wanting it – just like a man.
Cornelia Bryant on Dick Moore
Beberapa tahun kemudian, Captain Jim menemukan Dick di sebuah kota pelabuhan di Amerika Tengah. Captain Jim mengenali orang itu sebagai Dick tapi Dick saat itu seperti memiliki gangguan mental. Ia bertingkah laku seperti anak kecil. Ini membuat Captain Jim mengira ia seperti itu karena perkelahian lalu ditinggal oleh awak kapalnya. Captain Jim membawa Dick pulang kembali ke Leslie sehingga setelahnya Leslie harus merawat Dick yang sekarang berperilaku seperti anak-anak. Leslie sendiri mengakui sekarang perilaku Dick lebih baik daripada dahulu karena dulu dia sering mabuk dan berbuat kasar tapi sekarang ia tidak membuat masalah. Inilah yang membuat Leslie memiliki sedikit rasa kesal pada Anne karena ia iri pada Anne yang bisa menikah di usia matang setelah menempuh pendidikan, menikah dengan orang yang dicintai, dan hidup bahagia bersama di rumah kecil mereka.
Anne sedari kecil sudah sangat menyukai anak-anak. Tentu di buku ini kita akan melihat sedikit pengalaman Anne berusaha memiliki anak. Seperti bagian lain dari buku ini, kita tidak mendapat cerita mendetail tentang kapan Anne mulai hamil, bagaimana kehamilan Anne, dan sebagainya. Tiba-tiba sudah melahirkan saja. Memang, sih, ada semacam petunjuk-petunjuk yang mengisyaratkan bahwa Anne sedang menunggu-nunggu sesuatu, lho tapi tidak lebih jelas daripada itu.
Saat itu awal bulan Juni, pada musim semi, Marilla datang dari Avonlea mengunjungi Anne untuk menemani Anne melahirkan. Tapi menariknya, Marilla bahkan tidak menemani Anne langsung di kamar melainkan menunggu di dapur karena Anne sudah ditemani Gilbert, dokter, dan suster. Persalinan Anne memakan waktu yang lama. Marilla menunggu dari malam dan bayi Anne baru lahir di pagi hari. Anne menamakan anak perempuannya Joyce, dengan panggilan Joy yang berarti kebahagiaan.
Anne merasa sangat senang karena akhirnya berhasil melahirkan bayinya. Tapi ia sadar bahwa Gilbert, dokter, dan suster mengambil bayinya dan menyembunyikannya dari Anne. Kemudian Gilbert memberitahu Anne bahwa anak mereka tidak akan bertahan hidup. Begitulah, anak pertama Anne dan Gilbert meninggalkan dunia pada sore harinya. Kejadian ini membuat Anne sangat sedih hingga berbulan-bulan kemudian.
Anne dan Gilbert akhirnya mengalami perseteruan di antara mereka. Gilbert yang merupakan seorang dokter tiba-tiba terpikirkan bahwa ia ingin mencoba membawa Dick Moore, suami Leslie, ke rumah sakit besar untuk menerima operasi supaya penyakit mentalnya dapat sembuh. Operasi yang disarankan oleh Gilbert disebut trephining,
Lately I’ve been studying the history of trephining and the cases where it has been employed. Anne, I have come to the conclusion that if Dick Moore were taken to a good hospital and the operation of trephining performed on several places in his skull, his memory and faculties might be restored.
Gilbert Blyhthe to Anne
Anne sangat tidak setuju dengan saran tersebut karena Anne berpendapat sesengsara apa pun kehidupan Leslie sekarang, ia akan lebih sengsara apabila Dick kembali ke perilakunya yang semula Menurut Anne, sebaiknya dibiarkan saja Dick Moore berperilaku seperti anak-anak. Tapi Gilbert merasa bahwa itu merupakan tanggung jawab moralnya sebagai dokter, yaitu mencari pengobatan terbaik untuk semua pasiennya, meskipun Dick tidak pernah berobat ke Gilbert soal kondisi mentalnya.
Gilbert bersikeras bahwa ia akan bertanya langsung pada Leslie dan menunggu pendapat Leslie sebagai istri Dick. Leslie berpikir cukup lama dan kemudian memutuskan bahwa ia akan melakukan operasi itu. Kemudian Leslie dan Gilbert membawa Dick ke Montreal. Untungnya operasi ini sukses. Suami Leslie benar-benar mendapat ingatannya kembali beberapa hari setelah operasinya selesai. Ternyata Dick Moore bukanlah Dick Moore, tetapi dia George Moore, sepupu Dick yang berasal dari Nova Scotia. Dick sendiri sudah meninggal di Kuba 13 tahun lalu karena yellow fever dan yang ditemukan dan dibawa pulang oleh Captain Jim adalah George.
Berita ini tentu membebaskan Leslie dari kehidupan bersama suaminya. Ia sudah menghabiskan 12 tahun merawat George dan sekarang George akan pulang ke keluarganya di Nova Scotia sehingga Leslie bisa melanjutkan kehidupannya sendiri.
Aku ingin membicarakan soal operasi ini. Jadi aku mencari-cari di internet soal operasi trephining karena aku belum pernah mendengar kata ini. Memang kemajuan di bidang medis sangat cepat jadi apa yang terasa seperti sesuatu yang sangat modern seratus tahun yang lalu bisa jadi sudah obsolet sekarang. Jadi trephining berasal dari kata trephine yaitu alat operasi berupa pisau/gergaji berbentuk bulat yang digunakan untuk membentuk lubang di tengkorak seseorang. Aku takut banget waktu cari tahu soal ini karena segala sesuatu yang bersifat medis dan ada organ dalam manusia itu semacam horor buat aku dan benar saja, di halaman pertama DuckDuckGo langsung ada video operasi hhhhhhhhh. Aku tidak tahu ya kalau mencari di Google akan ada atau tidak, aku sih takutnya kalau pakai Google nanti malah akan dapat saran video yang aneh-aneh di Youtube, itu lebih seram lagi buatku.
Jadi trephining/trepanning adalah
a surgical intervention in which a hole is drilled or scraped into the human skull. The intentional perforation of the cranium exposes the dura mater to treat health problems related to intracranial diseases or release pressured blood buildup from an injury. The primary theories for the practice of trepanation in ancient times include spiritual purposes and treatment for epilepsy, headache, head wound, and mental disorders.
Wikipedia page on Trepanning
Jadi, iya, memang sangat seram dibayangkan. Makanya Gilbert juga mendapat tentangan dari banyak pihak soal operasi ini. Bahkan paman Gilbert yang juga merupakan seorang dokter tidak senang dengan operasi-operasi ini yang dia anggap eksperimen pada tubuh manusia. Menurut paman Gilbert dan Anne, ini adalah perkembangan medis yang tidak perlu.
And you know as well as I that he is rather prejudiced against what he calls “these new-fangled notions of cutting and carving”. He’s even opposed to operating for appendicitis.
There may have been lesions of the brain itself, the effect of which can never be removed. But if, as I believe, his loss of memory and other faculties is due merely to the pressure on the brain centres of certain depressed areas of bone, then he can be cured.
Gilbert talking to Anne about operations
Tapi sebenarnya, bukti dilakukannya trephining sudah ditemukan oleh para arkeolog di situs-situs pemakaman prasejarah. Trephining mungkin adalah prosedur operasi tertua yang pernah ditemukan bukti arkeologisnya. Para arkeolog menemukan tengkorak manusia yang dilubangi dengan sengaja yang dikubur 6500 SM. Sekitar 5-10% tengkorak yang digali dari zaman batu di seluruh dunia memiliki lubang bulat hasil operasi trephining. Operasi ini terjadi di mana-mana. Di Mesoamerika sebelum datangnya Columbus, di Afrika, di Tiongkok, juga di masa pertengahan Eropa. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya operasi ini bukan suatu penemuan baru.
Dalam buku ini, Gilbert percaya bahwa apabila gangguan mental Dick Moore disebabkan oleh benturan kepala sehingga tengkoraknya memberi tekanan pada otak, melubangi tengkorak Dick akan menghilangkan tekanan tersebut. Untungnya operasi ini berhasil. Kalau dilihat dari bukti arkeologis, sepertinya memang operasi ini tidak fatal, tidak banyak orang yang mendapat infeksi dan banyak yang sembuh lalu melanjutkan hidup hingga cukup lama setelahnya. Namun tidak diketahui apakah hasil yang diinginkan selalu tercapai.
Buku ini diakhiri dengan beberapa berita baik. Kurang lebih setahun setelah Anne melahirkan Joyce yang hanya hidup beberapa jam, Anne memiliki anak lagi, kali ini bayinya laki-laki yang dinamai James Matthew. Bayi ini lahir dengan sehat, proses persalinannya juga berjalan dengan lancar, sangat berbeda dengan yang sebelumnya.
Leslie yang sekarang hidup sendiri menemukan teman laki-laki baru dan mereka saling jatuh cinta. Owen Ford adalah seorang penulis yang sempat tinggal di Four Winds selama beberapa bulan. Ia sudah jatuh cinta pada Leslie sejak lama namun tidak berani mengungkapkannya karena Leslie saat itu masih bersuami. Setelah George kembali ke keluarganya, Leslie ingin pergi ke Montreal untuk belajar menjadi perawat. Akhirnya Leslie pergi ikut dengan Owen keluar dari Four Winds.
Kepergian Leslie dan kematian Captain Jim membuat Anne sedih karena ia tidak lagi memiliki teman di Four Winds. Kebetulan juga saat itu Gilbert tertarik untuk membeli rumah di Glen St. Mary. Rumah itu jauh lebih besar daripada rumah mereka sekarang. Gilbert ingin pindah ke sana supaya mereka bisa menetap dan memiliki keluarga yang besar. Buku ini diakhiri dengan Anne, Gilbert, dan James akhirnya meninggalkan rumah pertama mereka sehingga berakhirlah hari-hari Anne di House of Dreams.
Ulasan Beneran
Di buku Anne’s House of Dreams, Anne sudah berusia 25 tahun dan pekerjaan utamanya adalah mengurus rumah. Tentu di sini Anne tidak lagi memiliki imajinasi liar seperti di buku pertama, waktu ia berusia 11 tahun. Anne masih tetap orang yang senang berteman, ramah, dan cerewet tapi ia tidak lagi punya imajinasi yang aneh-aneh. Selain itu aku juga merasa bahasa di buku ini lebih puitis dibandingkan buku-buku sebelumnya. Deskripsi daerah tempat tinggal mereka, keindahan alam di sekitar mereka, benar-benar bikin aku ingin mengunjungi Pulau Prince Edward dan hidup di pedesaan yang dikelilingi hutan, danau, dan padang rumput.
Dari buku ini aku juga semakin tahu soal beberapa budaya yang tidak ada sekarang, seperti shortening of a baby yaitu ketika seorang bayi akan mulai belajar jalan jadi pakaian mereka dipendekkan. Karena ternyata waktu masih bayi, semua orang memakai pakaian yang sama yaitu semacam gaun yang panjangnya melewati kaki. Terus masalah soal operasi Dick Moore juga sangat menarik karena sesungguhnya mengingatkan aku pada lobotomi yang sangat mengerikan, juga membuat aku bersyukur pada kemajuan dunia medis yang membuat hidup kita semakin nyaman sekarang. Tentu mungkin dua puluh tahun lagi akan ada penemuan bahwa ternyata salah satu prosedur medis yang kita lakukan sekarang ternyata berbahaya, tapi ya aku hidup di masa kini jadi tidak perlu memikirkan yang belum terjadi. Karena aku juga berpikir, sih, kalau aku hidup di masa itu, apakah aku akan melakukan operasi-operasi yang menyeramkan itu? Kalau kata dokter ini pengobatan paling baik, apakah aku akan menuruti sarannya? Mungkin iya kan, jadi aku tidak bisa menghakimi juga orang-orang yang melakukan prosedur aneh-aneh di zaman dulu kalau memang they don’t know better.
Buku Anne’s House of Dreams ini dilanjutkan dengan buku Anne of Ingleside yang menceritakan Anne sebagai ibu dari banyak anak dan sudah pindah ke rumah mereka yang baru. Aku akan baca buku itu setelah ini.
1 Comment