Bulan April kemarin aku nggak membaca terlalu banyak. Sepertinya semua yang kubaca adalah novel fast-paced. Buku yang pertama, Hate, adalah bagian dari satu seri yang terdiri dari empat buku. Aku membaca semuanya tapi di sini aku ulasnya jadi satu saja dan mostly buku pertama saja supaya tidak terlalu spoiler. Terus berikutnya aku membaca Rapijali karya Dee Lestari. Bahasanya ringan dan mudah dimengerti dengan tokoh utama anak SMA bernama Ping.
Hate – Tate James
Buku yang pertama kubaca adalah Hate dari seri Madison Kate. Seri ini bisa dibilang gangster romance karena sebagian besar tokohnya adalah bagian dari geng. Ging ini menguasai kota kecil tempat mereka tinggal yaitu Shadow Grove. Madison Kate adalah anak orang kaya. Ayahnya menguasai banyak real estate di Shadow Grove. Suatu hari pada malam Halloween, Madison Kate pergi ke wilayah kota yang lebih miskin untuk menonton pertandingan mixed martial arts. Pada malam itu terjadi kerusuhan dan Madison Kate terjebak di tengah-tengahnya. Polisi menemukan barang bukti di saku Madison Kate yang membuatnya menjadi tersangka pemicu kerusuhan. Ternyata kemudian ayahnya tidak membela Madison Kate. Ayahnya menggunakan kesempatan ini untuk membiarkan Madison Kate dihukum untuk menunjukkan bahwa ia bukan orang yang korup dan diharapkan dapat membukakan jalan untuk menjadi politisi di Shadow Grove.
Madison Kate diungsikan ke Laos atau Kamboja selama hampir satu tahun. Ketika kembali, ia menemukan bahwa ayahnya sudah pindah rumah dan ada tiga orang laki-laki yang akan tinggal bersamanya di rumah mereka yang baru. Salah satu dari ketiga orang itu adalah Archer, petarung MMA yang ia tonton di malam Halloween lalu.
Cerita dalam seri ini secara keseluruhan cukup fast paced. Banyak sekali yang terjadi dan di akhir buku ada yang menggantung dan membuatku ingin segera membaca buku berikutnya. Selain itu di setiap buku perkembangan ceritanya cepat sekali, selalu ada yang berubah. Aku membaca keseluruhan seri ini (empat buku) dalam waktu kurang lebih seminggu! Hahaha. Buku yang keempat tidak semenarik yang awal-awal, tapi tetap aku baca karena penasaran saja. Bagiku ini buku yang cukup menyenangkan untuk mengisi waktu luang dan berimajinasi.
Rapijali 1: Mencari – Dee Lestari
Ini adalah buku karya Dee Lestari pertama yang kubaca. Buku ini bermula di Batu Karas, sebuah pantai di dekat Pangandaran. Tokoh utamanya adalah Ping, seorang anak SMA. Sejujurnya di tiga bab pertama aku mengira Ping itu laki-laki tapi ternyata Ping adalah nama panggilan dari Lovinka. Ping hidup berdua saja dengan kakeknya di Batu Karas. Ketika kakeknya meninggal, Ping hanya sebatang kara namun seorang pejabat dari Jakarta mengundang Ping untuk tinggal bersama mereka sebagai anak asuh mereka karena si pejabat itu memiliki utang budi kepada kakek Ping. Ping kini harus meninggalkan desa tempatnya tumbuh besar dan Oding, sahabatnya sejak kecil.
Ping disekolahkan di Sekolah Pradipa Bangsa, sekolah elit yang memiliki program subsidi untuk anak-anak yang tidak dapat membayar lengkap. Program subsidi ini sepertinya tidak hanya berisi anak-anak yang miskin tapi juga kelas menengah karena ada salah satu anak subsidi yang ibunya merupakan guru di sekolah itu dan memiliki mobil untuk ke mana-mana. Buku ini menceritakan Ping yang menyesuaikan diri dengan kehidupan di Jakarta bersama keluarga asuhnya. Bagaimana ia menghadapi anak-anak yang sombong atau tidak peduli kepadanya. Ping yang sejak kecil hobi bermain musik juga berharap dapat mengembangkan bakatnya di sekolahnya yang baru. Di sini kita dapat melihat Ping bekerja keras mengembangkan bakatnya sembari berteman di sekolahnya yang baru.
Aku cukup enjoy membaca buku ini. Ceritanya mengasyikkan dan ada aspek-aspek realistis yang diambil dari kejadian nyata. Seperti Guntoro, pejabat yang mengasuh Ping, yang merupakan calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengambil banyak keputusan dengan mempertimbangkan kedudukannya di kancah politik. Buku ini juga sedikit menyinggung nilai-nilai populisme, konservatisme, dan juga sekularisme yang muncul dalam panggung pemilihan gubernur DKI Jakarta. Tidak terlalu banyak dibahas, sih, karena bahasan utamanya adalah Ping dan kehidupannya.
Seri ini juga sepertinya akan fokus pada bakat bermusik Ping. Setidaknya itu, sih, yang aku tangkap dari sinopsisnya. Buku pertama rasanya hanya setting latar saja karena belum banyak yang terjadi. Di sini juga tidak terlalu banyak membahas soal aktivitas musik Ping, tapi hanya sebagai bagian dari aktivitas Ping sehari-hari. Jadi ya menurutku sejauh ini memang membahas kehidupan Ping dan orang-orang di sekitarnya. Iya, di buku ini banyak sekali tokoh yang dibahas dan memiliki background story masing-masing. Ada yang tidak menyukai cerita seperti ini karena jadinya tidak terlalu fokus pada karakter utama. Aku sih masih oke-oke saja karena aku memang merasa buku ini masih mengisi latar belakang cerita. Aku harap di buku berikutnya ceritanya akan semakin asyik.
Buku ini sepertinya adalah buku pertama dari seri yang berjudul Rapijali. Jadi bukunya sendiri berjudul Mencari. Aku sendiri baru sadar setelah pertengahan buku, hahaha. Sepertinya aku akan ingin melanjutkan membaca buku ini karena penasaran dengan kehidupan Ping setelahnya.
Sekian buku yang aku baca di bulan April. Seluruh seri Kate Madison aku baca dalam format ebook sementara Rapijali aku punya buku fisiknya. Rapijali memang awalnya terbit secara bersambung di Storial, kan, tapi sejujurnya kalau tidak ada versi epub yang bisa dimasukkan ke ereader aku lebih memilih membaca buku fisik saja. Meskipun Storial masih lebih nyaman daripada iPusnas, sih, karena di iPusnas serasa membaca PDF, huhuhu. Semoga bulan ini aku bisa menyelesaikan beberapa buku yang akan kubaca di iPusnas.
iPusnas kalau aplikasinya dipoles pasti akan sangat membantu sekali ya, Anindya. Koleksi buku back list karya penulis lokal lumayan banyak di katalog mereka. Sayangnya aku belum terlalu rutin membaca di sana karena (sama denganmu) aku juga masih merasa kurang nyaman dengan interface-nya 😅
Terkait Rapijali sendiri, aku awalnya tertarik dengan buku ini. Tapi melihat cara pemasaran (marketing) bukunya aku jadi ill feel duluan & belum jadi baca sampai sekarang 🙃
LikeLike
Bener banget, Farah. Kalau aku nyari buku-buku karya penulis lokal banyak kok sebenernya makanya sebenarnya potensinya bagus banget.
Aku juga malas baca Rapijali dalam format cerbung. Untungnya adikku beli buku fisiknya jadi aku ikut baca saja hahaha. Menurutku Storial bagus, sih, mereka cukup memainstreamkan penulis-penulis lokal dan banyak yang bagus dan diterbitkan jadi buku. Tapi ya aku juga lebih baik baca buku fisiknya daripada cerita bersambung.
LikeLike