The Storygraph Book Tag

Beberapa waktu lalu, Farah dari farbooksventure mengajakku untuk mengisi The Storygraph Book Tag. Aku juga adalah salah satu pengguna website Storygraph untuk mencatat bacaan-bacaanku. Tapi waktu Farah mengajak mengikuti tag ini, isi Storygraph-ku masih sedikit, aku juga berpikir lebih baik ditunggu sebentar supaya isinya lebih banyak dan lebih mewakili apa yang biasanya aku baca. Kemudian aku berpikir… sebentar lagi kan sudah hampir setengah tahun berlalu, sebaiknya sekalian aja aku tunggu sampai bulan Juni lewat, hehehe.

Storygraph adalah website yang dapat digunakan untuk mencatat buku-buku yang kita baca, mungkin bisa menjadi alternatif dari Goodreads. Aku sendiri merasa Goodreads memiliki terlalu banyak aspek yang distracting, kemudian saat melihat soal Storygraph awal tahun ini, aku coba deh. Dan ternyata sangat nyaman karena tidak ada banyak info aneh-aneh di dalamnya. Memang ada fungsi untuk follow orang, tapi kalau hanya kita gunakan untuk mencatat saja, itu juga tidak apa-apa.

Isi dari grafik-grafik di bawah ini adalah representasi dari bacaanku selama Januari hingga Juni 2021. Sekarang ada yang sudah berubah karena ada beberapa buku yang aku selesaikan di bulan Juli, tapi tidak apa-apa, aku anggap ini untuk merayakan berlalunya setengah tahun 2021 yuhu.

Di bawah ini aku akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di book tag tersebut.

Bagian Satu: Halaman depan

Buku apa yang muncul di bagian Your recommendations?

Di recommendations aku yang muncul ada The Wild Zone, They Came to Baghdad, The Teacher, dan Stay Close. Menariknya, salah tiga buku di atas adalah thriller, ada yang psychological thriller, dan satunya lagi adalah karya Agatha Christie bergenre crimemystery. Aku cukup bingung sih melihatnya karena sepertinya aku sering sekali baca buku romance belakangan ini, kenapa tidak ada rekomendasi romance, bahkan satu pun? Mungkin buku Agatha Christie karena aku pernah membaca bukunya sebelumnya. Aku juga pernah menandai bahwa aku senang membaca buku thriller tapi kan aku juga menandai bahwa aku senang romance juga. Hmmmm membingungkan. Tapi keempat buku di atas menarik, sih, jadi mungkin kalau aku coba baca aku akan suka juga.

Buku apa yang muncul di bagian Your to-read pile?

Tidak adaaaa hahahaha. Sebenarnya tentu saja ada beberapa buku yang aku lirik untuk aku baca next time entah dalam hati atau aku tulis di kertas. Tapi aku terlalu malas memasukkannya ke tempat digital karena akan terlihat terus dan aku takut merasa overwhelmed kalau TBR tidak terbaca-baca. Jadi memang aku suka kebingungan kalau mencari buku. Mungkin sudah saatnya aku memanfaatkan fitur to-read pile.

Apa yang muncul di kotak Currently reading?

Ada tiga buku di kotak Currently reading-ku. Ada Emotional Agility, sebuah buku self-help soal bagaimana menyiapkan emosi kita ketika menemui hal-hal yang tidak diduga, Too Like the Lightning, cerita science-fiction-futuristik yang berlatar di tahun 2454, dan Get a Life, Chloe Brown, novel romance tentang Chloe, seorang wanita yang merasa dirinya sangat membosankan sehingga ia membuat proyek Get a Life untuk dirinya sendiri supaya bisa menikmati hidup lebih baik lagi.

Apa yang muncul di kotak On the Storygraph?

Di kotak On the Storygraph ada The Black Cabinet dan Banana Fish. Sebenarnya aku tidak familiar sih dengan kotak ini. Jarang aku gunakan juga karena sepertinya dia tidak berhubungan dengan aktivitasku sama sekali, melainkan rekomendasi Storygraph secara umum saja.

Bagian Dua: Laman Storygraph-mu

Menurut The Storygraph, tipe buku apa saja yang kamu baca?

Menurut Storygraph, aku banyak membaca buku fiksi yang bersifat emosional, ringan, dan misterius. Juga beralur cepat dan panjangnya antara 300-499 halaman. Menarik sekali meskipun sudah kuduga hehehe. Kadang-kadang aku membaca buku sebagai pelarian dari dunia nyata sehingga aku senang yang ceritanya ringan. Tapi aku juga suka buku misteri. Masuk akal, lah.

Buku apa yang kamu baca baru-baru ini (Read recently)?

Kotak Read Recently menampilkan empat buku yang terakhir aku selesaikan, yaitu Magpie Murders, Artistic License, Garis Batas, dan A Girl Like Her. Keempat buku ini sudah aku ulas entah secara pendek di rekap bulanan atau secara individu yaitu buku Garis Batas.

Apa buku 5 Stars Reads-mu?

Saat ini masih kosong. Aku memang tidak selalu mengulas dan memberi rating pada semua buku yang aku selesaikan. Mungkin dari enam bulan ke belakang belum ada buku yang sebagus itu sampai aku berikan 5 bintang.

Apa saja label dalam kotak Tags-mu?

Kosong juga hehehe. Aku baru enam bulan menggunakan Storygraph jadi belum begitu ngeh sama semua fiturnya. Aku masih fokus ke menikmati membaca buku dan mencatat bacaan saja.

Apa kamu mengikuti tantangan baca? Kalau iya – bagaimana perkembangannya?

Tidak, aku tidak mengikuti tantangan baca apapun, tahun kemarin saja aku cuma menantang diri untuk membaca 12 buku dalam setahun, sedikit banget, sih, tapi sebelumnya aku tidak pernah track bacaan sama sekali. Tahun ini ya aku mencari bacaan yang asik saja.

Buku apa yang mengisi kotak Owned-mu?

Hmmm tidak banyak isinya, hanya satu saja yaitu Another Man’s War. Mungkin ini satu-satunya buku yang bentuknya cetak dan benar-benar punyaku sendiri. Jadi ada buku lain yang cetak tapi dibeli oleh adikku, ada juga buku yang memang aku beli tapi bukunya elektronik, ada juga buku yang diperoleh secara ilegal jadi kotak ini tidak terlalu aku gunakan. Bahkan aku berencana menghapus saja isinya supaya benar-benar kosong dan aku tidak bingung, mau menambah buku ke sini atau tidak.

Bagian Tiga: Statistik

Untuk tahun ini, apa tiga teratas mood bacaanmu?

Mood teratas tahun ini adalah emosional, ringan, dan misterius.

Lebih suka bacaan beralur (pace) apa tahun ini?

Aku paling sering membaca buku beralur cepat tapi ternyata alur lambat, cepat, dan sedang hampir terbagi rata ketiganya.

Buku dengan jumlah halaman berapa yang cenderung kamu baca?

Ternyata aku paling sering membaca buku dengan jumlah halaman antara 300-499. Aku sih tidak begitu sadar karena kebanyakan buku yang kubaca bentuknya buku digital tapi ternyata cukup tebal-tebal juga ya.

Apa kamu tipe pembaca fiksi atau nonfiksi?

Aku jauh lebih banyak membaca fiksi daripada nonfiksi. Tentu saja kebanyakan buku fiksi lebih mendebarkan dan bikin penasaran, jadi aku bacanya lebih cepat, sementara buku nonfiksi aku bacanya agak lambat.

Apa genre bacaan teratas sejauh ini?

Genre bacaan teratas sejauh ini tidak lain dan tidak bukan adalah romance. Sudah kudugong karena tiap bulan ada saja buku romance yang aku baca. Di bawah itu ada genre kontemporer dan klasik. Keduanya bertolak belakang, ya, menarik sekali. Padahal aku rasa aku tidak begitu sering membaca buku klasik.

Bagaimana tampilan grafik jumlah buku (number of books) dan pages chart-mu?

Apa rating rata-rata dari bacaanmu untuk tahun ini?

Nahhh soal rating, ini jangan dianggap sesuatu yang pasti ya karena aku jarang sekali mengisi rating buku. Motivasiku membaca buku adalah untuk bersenang-senang dan motivasiku menggunakan Storygraph adalah mencatat buku-buku yang aku baca. Aku merasa kalau setiap buku harus diberi rating, aku jadi harus berpikir lagi, metode rating apa yang harus aku pakai, standar apa yang aku pakai, bagaimana kalau standarku berubah di kemudian hari? Buatku, rajin-rajin memberi rating akan membuat membaca terasa seperti tugas jadi aku hanya memberi rating jarang-jarang saja. Dari dua puluhan buku yang kubaca di paruh pertama 2021, aku hanya memberi rating pada delapan buku saja.


Sekian isi Storygraph-ku selama paruh pertama tahun 2021. Di luar Storygraph, aku mencatat bacaanku di buku catatan saja tapi aku cukup enjoy menggunakan Storygraph karena bisa fokus pada bacaan-bacaanku. Biasanya sih aku mencari rekomendasi buku dari blogger-blogger buku lain atau Reddit kemudian ketika aku mulai baca, baru deh aku track di Storygraph. Di Storygraph tidak ada banyak distraction seperti popup atau banner yang aneh-aneh. Aku juga bisa melihat grafik-grafik yang menunjukkan bacaanku tiap bulan. Storygraph ini sangat aku rekomendasikan buat pembaca-pembaca lain yang menginginkan metode pencatatan buku digital namun tanpa distraction yang biasanya hadir di digital service lainnya.


Kalau teman-teman ada yang juga menggunakan Storygraph dan ingin mengisi pertanyaan-pertanyaan ini, daftarnya bisa dilihat di bawah ini:

Bagian Satu: Halaman depan

  1. Buku apa yang muncul di bagian Your recommendations?
  2. Buku apa yang muncul di bagian Your to-read pile?
  3. Apa yang muncul di kotak Currently reading?
  4. Apa yang muncul di kotak On the Storygraph?

Bagian Dua: Laman Storygraph-mu

  1. Menurut The Storygraph, tipe buku apa saja yang kamu baca?
  2. Buku apa yang kamu baca baru-baru ini (Read recently)?
  3. Apa buku 5 Stars Reads-mu?
  4. Apa saja label dalam kotak Tags-mu?
  5. Apa kamu mengikuti tantangan baca? Kalau iya – bagaimana perkembangannya?
  6. Buku apa yang mengisi kotak Owned-mu?

Bagian Tiga: Statistik

  1. Untuk tahun ini, apa tiga teratas mood bacaanmu?
  2. Lebih suka bacaan beralur (pace) apa tahun ini?
  3. Buku dengan jumlah halaman berapa yang cenderung kamu baca?
  4. Apa kamu tipe pembaca fiksi atau nonfiksi?
  5. Apa genre bacaan teratas sejauh ini?
  6. Bagaimana tampilan grafik jumlah buku (number of books) dan pages chart-mu?
  7. Apa rating rata-rata dari bacaanmu untuk tahun ini?

4 Comments

  1. Setuju banget Mba, pas pake Goodreads emang “pengganggu” nya tuh banyak banget. Kalo aku pribadi sih keganggu karena bikin TBR banyak wkwkwk apa-apa yang menarik aku masukin ke ‘want to read’ hahaha. TSG emang lebih enak sih buat tracking, karena fiturnya tuh lengkap banget makanya aku kalo tracking emang lebih suka di TSG, Goodreads malah jadi buat mini review doang.

    Btw, isinya beda banget! Kalo aku paling atas itu fantasy baru deh disusul romance 😆

    Like

    1. Iyakaan?? wkwk aku malah sekarang bener-bener nggak aktif lagi di Goodreads karena begitu buka suka “nyangkut” ke yang lain-lain. Aku suka lihat Goodreads cuma untuk nyari review buku aja karena TSG masih agak sepi. Aku juga akan keganggu kalo TBR penuh, di Goodreads TBR aku isinya banyak dan jadi bingung sendiri jadi aku rasa cukup lah diingat dalam hati wkwk.

      Hehehe, Mbak Tika udah pernah ngisi book tag ini belum? Aku cek di blognya kayanya belum ya? Ayo isi Mbakk aku kepoo ehehe

      Like

  2. Anindya!!! Dari beberapa tulisan The StoryGraph Book Tag yang sudah aku baca, baru kamu yang page number-nya 300-499 halaman. Interesting… Book Tag ini sangat memuaskan rasa kepo aku sih hehe.

    Aku juga setuju dengan poinmu tentang banyaknya distraksi di GR. Sejak kenal TSG aku memang tidak betah lagi di GR karena situsnya clutter banget. Ini udah beberapa bulan nggak ada login ke sana xD

    Like

    1. Hai Farah!! Wah masa iya baru aku yang page numbernya segitu? Tapi emang iya sih aku jarang baca cerita pendek atau novella gitu baru sadar juga..

      Benerr banget. Aku sekarang buka GR cuma buat cek review doang karena lebih rame. Tapi habis itu langsung cabut lagi 😂

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s